Pages

Tampilkan postingan dengan label IDEOLOGI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IDEOLOGI. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 April 2015

IDEOLOGI LIBERALISME

kemarin, saya telah memposting beberapa ideologi yang cukup terkenal di dunia. tetapi ternyata ada satu lagi ideologi yang sangat terkenal di dunia barat yang belum saya posting ke teman-teman semua. ideologi tersebut adalah liberalisme. berikut ideologi liberalisme yang dapat saya rangkum untuk teman-teman semua semoga bermanfaat...................jangan lupa iklannya ya........hehehehe

A.  Pengertian Ideologi Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur). 

B.  Latar Belakang Lahirnya Ideologi Liberalisme
Abad Pertengahan itu ternyata penuh dengan penyimpangan dan penindasan oleh kolaborasi Gereja dan raja/kaisar, seperti kemandegan ilmu pengetahuan dan merajalelanya surat pengampunan dosa. Maka Abad Pertengahan pun meredup dengan adanya upaya koreksi atas Gereja yang disebut gerakan Reformasi Gereja (1294-1517). Puncak penentangan terhadap Gereja ini adalah Revolusi Perancis tahun 1789 yang secara total akhirnya memisahkan Gereja dari masyarakat, negara, dan politik. (Qashash, 1995:30-31). Sejak itulah lahir sekularisme-liberalisme yang menjadi dasar bagi seluruh konsep ideologi dan peradaban Barat. 

C.  Teori atau Ajaran Ideologi Liberalisme
Liberalisme menekankan kepada kebebasan, baik dalam pemerintahan maupun dalam bidang ekonomi. Kebebasan yang dimaksud di sini adalah kebebasan individu, di mana individu bebas melakukan apa yang ingin dia lakukan tanpa campur tangan dari pihak lain. 

D.  Tujuan dari Ideologi Liberalisme
Sesuai dengan ajaran teorinya maka tujuan dari ideologi liberalisme adalah kebebasan individu dalam menjalankan keinginannya tanpa campur tangan dari pihak lainnya. 
                                                                               
E.   Keterkaitan Ideologi Liberalisme dengan Ideologi Lain
Ideologi liberalisme berkaitan erat dengan ideologi individualisme karena  kedua ideologi ini menekankan pada kebebasan hidup setiap individu.   

F.   Tokoh Pemikir dan Penerus ideologi Liberalisme
Tokoh pemikir : Marthin Luther.
Tokoh penerus : Francis Fukuyama , Jhon Locke,  adam smith. 

G.  Keadaan dan Perkembangan Ideologi Liberalisme Saat ini

Perkembangan liberalisme makin menjauhkan agama dari aspek transendennya. Theologi Liberal masa ketiga ini berkembang studi Yesus Sejarah yang menafikkan sifat supranaturalnya. F. C. Baur memperkenalkan pendekatan yang anti theistic dan anti supranatural dalam hubungan dengan sejarah kekristenan. 

Senin, 31 Maret 2014

sejarah perumusan ideologi pancasila

BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah
Ideologi merupakan sesuatu yang sangat vital dalam suatu negara. Karena ideologi merupkan sebuah landasan suatu negara yang berdiri untuk menentukan jalan kemana negara tersebut akan berjalan di dunia ini. Setiap negara pasti memiliki suatu ideologi yang dianutnya entah ideologi tersebut merupakn ideolgi politik yang ada di dunia seperti liberalisme, komunisme, maupun yang lainnya. Akan tetapi, sebelum negara tersebut memilih untuk mengikuti atau menganut suatu ideologi pasti negara tersebut akan melakukan perundingan terlebih dahulu dengan seluruh warga negaranya ataupun hanya beberapa orang yang dianggap pantas mewakili seluruh rakyat yang ada di negara tersebut.
Seperti halnya diatas negara Indonesia sebagai suatau negara juga memiliki suatu ideologi yang dianut oleh negara Indonesia. Akan tetapi negara Indonesia memiliki ideologi yang cukup unik lain dari pada negara yang lain di Indonesia. Ideologi Indonesia merupakan ideologi yang nilai-nilai didalamnya merupak penggalian dari seluruh kebiasaan dari bangsa Indonesia itu sendiri. Ideologi merupakan ideologi Pancasila.
Ideologi pancasila merupakan ideologi yang berasal dari penggalian para founding father Indonesia yang berasal dari kebiasaan rakyat Indonesia. Pancasila merupakan hasil karya yang sangat hebat dari para pemimpin negara Indonesia ini. Dalam perumusannya kita ketahui bersama bahwa para pemimpin negara ini harus mencari sesuatau yang patut yang pas untuk negara Indonesia yang berasal dari rakyat yang bermacam-macam ini. Dalam penggalian tersebut banyak sekali usulan dan perdebatan yang sangat panjang sehingga membuahkan hasil yang sangat bagus tersebut.
Pancasila merupakan ideologi yang sangat sesuai dengan karakter rakyat negara Indonesia ini. Tidak hanya hasil dari karya tersebut yang sangat menakjubkan akan tetapi juga sejarah perumusan yang sangat panjang yang sangat hebat sehingga membentuk ideologi yang sangat bagus tersebut.
B.            Rumusan Masalah
Mengapa pemahaman sejarah perumusan ideologi Pancasila penting bagi calon guru PKn ?

BAB II
Sejarah Perumusan Ideologi Pancasila
A.           Pengertian Ideologi Pancasila
Secara etimologi Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, buah pikiran dan logos yang berarti ilmu. Jadi, ideologi adalah ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari idea disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Secara terminologi ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku  seseorang dalam berbagai bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, hukum dan lain-lain.
Sedangkan pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki sebuah arti. Ideologi pancasila adalah penjelmaan filsafat pancasila itu sendiri. Maka dapat kita ambil pengertian bahwa pancasila sebagai ideologi negara dalam arti cita-cita negara, atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat Indonesia pada hakikatnya merupakan asas kerohanian, yakni asas yang memiliki derajat tertinggi sebagi nilai hidup keangsaan dan kenegaraan. Jadi ideologi pancasila merupakan filsafat yang digunakan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari.
B.            Sejarah Perumusan Ideologi Pancasila
1.             Pada Sidang BPUPKI
Pada tanggal 1 maret 1945 pemerintah jepang membentuk badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ). Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia BPUPKI pada tanggal 29 mei sampai 1 juni mengadakan sidang pertama. Pada sidang pertama, BPUPKI membahas tentang dasar negara Indonesia merdeka. Terdapat beberapa usulan antara lain :  Mr.Muhammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945. Usulan secara lisan :Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan Rakyat. Usulan secara tertulisnya: Ketuhanan yang Maha Esa, Kebangsaan Persatuan Indonesia, Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab, Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Indonesia, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Selain itu ada tokoh lain yang mengemukakan pendapatnya tentang dasar negara Indonesi merdeka, yakni Prof Dr. Supomo. Dalam pidato beliau pada tanggal 31 Mei 1945 mengusulkan pula lima asas yaitu : Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, dan Keadilan sosial. Selain itu ada juga pendapat dari Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 mengusulkan lima dasar untuk Negara Indonesia, yaitu : Kebangsaan Indonesia, Internasinalisme atau peri kebangsaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa.
Dan akhirnya lima asas yang di usulkan oleh Ir. Soekarno yang di tetapkan sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Lima dasar tersebut yang sekarang sering disebut dengan Pancasila.
2.             Sidang PPKI
Sekitar tanggal 7 agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI. Pada sidang pertamanya pada tanggal 18 agustus 1945, PPKI membahas tentang rancangan pembukaan UUD 1945. Pada rancangan tersebut disebutkan bahwa pancasila yang telah disah kan pada sidang BPUPKI tersebut dimasukkan ke dalam pembukaan tersebut sebagai dasar negara Indonesia yang merdeka.
C.            Perdebatan pada perumusan ideologi pancasila
Dalam sejarah perumusan ideologi pancasila bukanlah segampang membalikkan telapak tangan. Dalam merancang ideologi pancasila para anggota BPUPKI dan juga para pembesar negara Indonesia menghadapi masalah yang cukup besar, yakni bagaimana ideologi ini bisa mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia yang berbeda-beda. Berbagai pendapat bermunculan dari beberapa pembesar negara. Yang pertama yakni muh.yamin. beliau menyebutkan lima dasar negara untuk negara Indonesia merdeka. Selain itu terdapat soepomo yang juga memberikan lima dasar negara, dan yang terakhir adalah Ir. Soekarno yang memberikan lima rumusan yang beliau sebut dengan pancasila.
Karena banyaknya pendapat akhirnya anggota BPUPKI membagi kerja kepada anggotanya. Terciptalah 38 orang unutk membicarakan gagasan dari para pemuka bangsa tersebut. Karena kurangnya keefektivan, akhirnya dibentuklah 9 panitia kecil yang diugas untuk membicarakan dasar negara Indonesia. Akhirnya 9 orang yang tergabung dalm panitia 9 ini berhasil membentuk dasar negara yang disebutkan dalam piagam jakarta.
Akan tetapi pada tanggal 18 agustus 1945 sebelum rapat PPKI dijalankan terdapat laporan yang menyebutkan bahwa wilayah Indonesia timur tidak setuju dengan adanya 7 kalimat yang terdapat pada pancasila sila yang pertama. Akhirnya dengan kebijaksanaa dari para wakil agama islam akhirnya tujuh kata dibelakang sila pertama tersbut dihapuskan.
D.           Pasang surut pelaksanaan ideologi pancasila
Seperti pada ideologi yang lain, pada ideologi juga terjadi pasang surut. Pada pancasila yang menjadi ideologi negara Indonesia merdeka ini terjadi pasang surut yang sangat panjang sekali. Terutama pada waktu peristiwa G 30SPKI ( Gerakkan 30 September PKI ). Pada saat peristiwa itu para kaum komunis ingin mengganti ideologi negara Indonesia menjadi ideologi komunisme.
Hingga pada saat orde baru ideologi pancsila juga terjadi pasang surut. Pada masa orde baru ideologi pancasila diagungkan dengan begitu hebat. Dengan semboyan “ melaksanakan pancasila secara murni dan konsiisten”, Sayangnya pada masa orde baru, Pancasila dibuat sebagai tameng serta alat untuk melestarikan kekuasaan bagi penguasa saat itu. Akibatnya memasuki era reformasi, Pancasila seakan-akan menjadi phobia dan identik dengan orde baru karena ada penyimpangan dari pelaksanaannya era presiden Soeharto tersebut. Hal ini tercermin dari asas yang digunakan oleh partai politik, tidak lagi “wajib” berasaskan Pancasila, namun diperbolehkan untuk menggunakan asas lainnya asalkan tidak bertentangan dengan ideologi negara tersebut.
E.            Tantangan dan hambatan pelaksanaan ideologi pancasila

Tantangan dan hambatan merupakan hal yang ada didunia ini dan selalu ada di semua yang ada di dunia ini. Sama halnya dengan ideologi pancasila juga terdapat hambatan dan tantangannya. Hambatan yang dihadapi oleh ideologi pancasila merupakan masalah “ intern”. Kondisi masyarakat bangsa di antaranya adalah masih rendahnya mutu SDM (sumber daya masyarakat : warga negara) baik yang berada di lingkaran para elit politik, para birokrat, masyarakat, serta para elit lainnya yang berkepentingan dalam kegiatan kepemerintahan. Inilah merupakan salah satu hambatan ideologi pancasila yang saat ini di hadapi oleh negara Indonesia yang merdeka ini. 

Jumat, 28 Maret 2014

IDEOLOGI INDIVIDUALISME



IDEOLOGI INDIVIDUALISME

A.  Pengertian Ideologi Individualisme
Individualisme adalah merupakan satu paham yang menerangkan bahwa seseorang yang mementingkan haknya pribadi tanpa memperhatikan orang lain. Individualisme ini juga menjelaskan bagaimana seseorang hidup tanpa adanya sosialisasi dengan orang lain.

B.   Latar Belakang Lahirnya Ideologi Individualisme
Ideologi individualisme  ini muncul di tengah-tengah peradaban reformasi  barat, kurang lebih pada abad 17 dan 18. Teori ini muncul sebagai anti klimaks dari penguasa monarki absolute. Mereka gandrung manyuarakan Liberte, Egalite, dan Fraternite. Mereka juga mengembangkan pemikiran-pemikiran rasionalisme dan humanisme sebagai buah dari revolusi Prancis dan revolusi industri.

C.   Teori atau Ajaran Ideologi Individualisme
Dalam pandangan ideologi individualisme, kepentingan individu harus di tempatkan pada tujuan hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan dan kemakmuran hidup sebanyak- banyaknya.

D.  Tujuan dari Ideologi Individualisme
Sesuai dengan ajaran teorinya maka tujuan dari ideologi individualism adalah menempatkan kepentingan individu pada tujuan hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan dan kemakmuran hidup sebanyak-banyaknya.
                                                                               
E.   Keterkaitan Ideologi Individualisme dengan Ideologi Lain
Ideologi individualisme berkaitan erat dengan ideologi liberalisme karena  kedua ideologi ini menekankan pada kebebasan hidup setiap individu.

F.     Tokoh Pemikir dan Penerus ideologi Individualisme
Tokoh pemikir : Marthin Luther.
Tokoh penerus : Jhon Locke,  Vottaire,  Montesquieo, J.J Russeao, dan Immanuel Kant.

G.  Keadaan dan Perkembangan Ideologi Individualisme Saat ini
Pandangan Alkitab terhadap Individualisme Yohanes 3:16 berkata “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Ayat itu sudah sangat menekankan bahwa Allah sendiri tidak bersifat egois atau individualis. Ia rela mengorbankan anaknya yang tunggal yaitu Yesus hanya untuk menebus dosa-dosa manusia.

Selasa, 18 Maret 2014

aktualisasi pancasila dalam bidang budaya penting bagi calon guru PKn

aktualisasi pancasila dalam bidang budaya penting bagi calon guru PKn 
A.           Latar Belakang Masalah
Budaya merupakan milik setiap bangsa yang ada di dunia. setiap bangsa pasti memiliki sebuah kebudayaan atau sering disebut budaya. Budaya yang ada di negara-negara diseluruh dunia ini berbeda-beda. Karena setiap negara memiliki kultur dan juga peraturan yang ada di negara masing-masing. Sehingga kebudayaan yang satu negara dengan negara yang lain berbeda.
Sebuah budaya yang ada disebuah negara juga terpengaruh dengan adanya ideologi. Ideologi merupakan sebuah dasar hukum suatu negara. Ideologi merupakan sebuah hukum yang mengatur segala sesuatu yang ada di negara tersebut. Ideologi lah yang memperbolehkan atau tidaknya sebuah kebudayaan yang muncul disuatu negara tersebut.
Contohnya saja ideologi negara Indoensia yaitu pancasila. Dalam melakukan setiap hal yang bersangkutan dengan bermasyarakat negara Indonesia pasti menganut filsafat-filsafat nilai yang ada di dalam pancasila. Ini karena bangsa Indonesia memiliki kepercayaan bahwasannya mereka akan menjadi baik apabila mereka mengikuti segala sesuatu yang ada di dalam nilai-nilai pancasila.
Segala sesuatu yang ada di Indonesia ini pasti menganut kepada niali-nilai yang ada di dalam pancasila. Begitu pula dengan sebuah budaya. Budaya yang ada di Indonesia pasti tidak lepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai ideologi negara Indoensia. Aktualisasi dari ideologi pancasila dalam bidang budaya sangat lah penting demi terciptanya sebuah negara yang aman sejahtera dan tidak melenceng dari kaidah-kaidah negara Indonesia.
Bagi seorang calon guru hendaknya mengetahui bagaimana aktualisasi pancasila dalam budaya. Agar saat mengahadapi siswa tidak terjadi kesalah pahaman tentang pemahan nilai-nilai pancasila yang tertuang dalam sebuah budaya yang ada di Indoensia. Dan juga tidak menjadikan niali-nilai dalam pancasila menghalangi para siswa untuk membentuk sebuah kebudayaan baru atau mengakulturasi kebudayaan dari luar negara Idonesia.
B.            Rumusan Masalah
Mengapa aktualisasi pancasila dalam bidang budaya penting bagi calon guru PKn ?
BAB II
AKTUALISASI PANCASILA DALAM BIDANG BUDAYA
A.           Pengertian dan Cakupan Budaya
Budaya atau lebih dikenal dengan kebudayaan merupakan kata yang berasal dari bahasa sansekerta. Budaya, berasal dari kata buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi  yang berarti “budi” atau “akal “ diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris budaya sering disebut dengan culture, yang merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin yakni “Colere”. Yang memiliki arti “mengolah” atau “mengerjakan”. Biasanya juga diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Selain itu para ahli juga ada yang mengeluarkan pendapatnya tentang definisi budaya, antara lain : MOFSTEDE, menurutnya Budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini, bisa dikatan juga bahwa budaya adalah pemrograman kolektif yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah kita lahir di dunia. Selain itu ada juga ahli lain yang memberikan pendapatnya beliau adalah BOVEE dan THILL, menurut mereka  Budaya adalah system sharing atas simbol - simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku.
Dari beberapa definisi kebudayaan tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa budaya adalah sekumpulan pengalaman hidup, pemrograman kolektif, system sharing, dan tipikal karakteristik perilaku setiap individu yang ada dalam suatu masyarakat, termasuk di dalamnya tentang bagaimana sistem nilai, norma, simbol-simbol dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing.
Selain itu cakupan budaya sangat luas, meliputi; norma, kesenian, nilai, moral, adat istiadat, sosial, bahasa, kepercayaan, hukum, peradaban, dan ilmu pengetahuan. Cakupan budaya ini senantiasa berubah dan berkembang, dan terus menjadi topik yang hangat di tengah-tengah masyarakat.
B.            Nilai-nilai pancasila dalam prespektif budaya
Prinsip budaya dalam konteks pancasila juga menjadi elemen penting yang dapat digali dari nilai-nilai yang ada sejak jaman nenek moyang. Pada dasarnya prinsip ini ditemukan dalam kehidupan sehari-hari serta menyatu dengan dat-istiadat masyarakat Indonesia. Dengan kata lain nilai-nilai tersebut telah menjadi pandangan hidup sekaligus merupakan ciri khas, karakter, jati diri budaya bangsa Indonesia, misalnya budaya gotong royong, toleransi, kebersamaan dan kekeluargaan. Merupakan budaya yang ada di dalam nilai-nilai pancasila dalam prespektif budaya.
C.            Implementasi pancasila dalam bidang budaya
Dalam pengembangan aspek budaya hendaknya didasarkan pada sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang memiliki oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala bidang dewasa ini. Pada masa reformasi dewasa ini harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik, artinya nilai-nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai mahluk yang berbudaya.
D.           Aktualisasi Pancasila Dalam Bidang Budaya
Aktualisasi pancasila dalam bidang budaya berwujud dengan pengkarakteran budaya Indonesia yang mengandung nilai-nilai realig, kekeluargaan, kehidupan yang selaras-serasi-seimbang, serta kerakyatan profit budaya pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia yang gagasan, nilai, norma atau aturannya yang tanpa paksaan sebagai sesuatu yang dibutuhkan proses pembangunan budaya yang dikondisikan dengan tepat dan seimbang dalam tatanan kehidupan, bukan sebagai warisan dari generasi ke genarasi, serta penguatan kembali proses integrasi nasional yang baik secara vertical dan horizontal.
E.            Tantangan dan Hambatan aktualisasi dalam implementasi pancasila dalam bidang budaya
Tantangan dan hambatan merupakan hal yang selalu ada pada setiap proses kehidupan didunia ini. Begitu juga dengan implementasi pancasila ini. Dalam implementasi ini banyak sekali tantangan dan hambatan yang dilalui. Salah satunya adalah minimnya atau kurangnya pengetahuan tentang nilai-nilai pancasila yang notabennya sebagai dasar negara oleh masyarakat luas. Ini menghambat implementasi pancasila dalam segala bidang terutama dalam bidang budaya.
Selain itu juga dengan kurang mengertinya nilai-nilai tersebut dapat menjadikan masyarakat menjadi banyak yang terpecah belah. Sehingga mereka lebih membanggakan kebuadayaan dari wilayah mereka. Ini yang menjadikan implementasi pancasila menjadi tersendat.
BAB III
CALON GURU PKn
A.           Calon guru PKn
Dalam dunia pendidikan seorang calon guru PKn harus memiliki sebuah kompetensi dasar yang telah dicantumkan dalam sebuah peraturan perundang-undangan. Kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh dengan rasa tangung jawab yang harus dimiliki seseorang agar dia mampu melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi lulusan pendidikan kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh rasa tangungjawab seorang warga negara dalam berhubungan dengan negara dan memecahkan berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sikap cerdas yang dimaksud tampak pada kemahiran, ketepatan dan keberhasilan bertindak,sedangkan sifat tangung jawab tampak pada kebenaran tindakan, dilihat dari ilmupengetahuan dan tekhnologi, etika maupun ajaran agama dan budaya.
B.            Selintas Kurikulum PKn di SMA/SMK
Sebuah sistem pendidikan di Indonesia pastilah memiliki sebuah kulrikulum yang dibuat untuk menjadi tolok ukur dalam pengembangan dunia pendidikan. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan tantangan yang akan dihadapi oleh anak bangsa baik pasa masa kini maupunmasa yang akan datang. Kebijakan kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bertujuan untuk memberikan masukan kepada BSNP terkait denganpenyempurnaan dokumen standar isi dan pelaksanaannnya serta pengembangankurikulum PKn di masa depan. Ruang lingkup kajian ini adalah standarkompetensi dan kompetensi mata pelajaran PKn. Aspek sikap dan perilaku yang menjadi ”stressing” PKn proporsinya hanya 12 % KD, 20,17% aspek perilaku,dan aspek pengetahuan 69,43 %.Untuk SMA misalnya KD 2.3 Kelas XI dengan KD 2.2 Kelas XII dan KD 3.3Kelas X dengan KD 5.2 Kelas XI. Ada cakupan KD yang lebih luas dari SK.Adanya anggapan ketidakruntutan pendekatan berpikir pada KD jenjang SD, yaituKD 3.1, 3.2, dan 3.3 Kelas III; dan KD 4.3 yang terhalang oleh KD 4.2 pada Kelas IV. Selain itu, Ditemukan adanya istilah yang tidak benar secara konsep keilmuan,yaitu penggunaan istilah bentuk-bentuk kenegaraan pada KD 1.2 Kelas X SMA.Dalam konteks ilmu negara tidak ada istilah bentuk-bentuk kenegaraan, yang adaialah bentuk-bentuk negara yang sering dibahas secara bersama dengan bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan. Ada rumusan KD yang dianggap terlalu berat untuk ukuran siswa.

Rabu, 12 Maret 2014

pemahaman ideologi Pancasila dalam mengahadapi Multikulturalisme penting bagi calon guru


BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah
Multikulturalisme merupakan sesuatu yang sekarang ini banyak dibicarakan orang-orang. Bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia membicarakan multikulturalisme ini. Multikulturalisme berasal dari dua kata yaitu “multi”  yang berarti ‘banyak atau beragam’ dan “cultural” yang berarti ‘budaya atau kebudayaan’, dimana  secara etimologi multikulturalisme berarti keberagaman budaya atau keberagaman kebudayaan. Multikulturalisme adalah sebuah filosofi terkadang ditafsirkan sebagai ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Jadi multikulturalime pada hakikatnya merupakan paham yang menginginkan persatuan diantara berbagai kebudayaan yang ada disuatu tempat atau negara.
Paham multikulturalisme sekarang ini bnayak yang masuk kedalam negara-negara yang ada di dunia. Tidak hanya negara-negara yang maju saja, akan tetapi negar-negara berkembangpun di seluruh dunia sekarang ini banyak terdapat paham-paham multikulturalisme. Salah satu contoh negara berkembang yang dimasuki oleh multikulturalisme adalah Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan yang sangat melimpah. Tidak dapat dipungkiri Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan ini menambah banyak sekali keberagaman yang ada di Indonesia. Akan tetapi dari banyaknya kebudayaan itu dan keberagamannya masyarakatnya, Indonesia tetap bisa menjadi sebuah negara yang utuh hingga sekarang ini. Ini disebabkan oleh satu ideologi yang dirancang oleh para founding father Indonesia yaitu Pancasila.
Pancasila merupakan landasan atau ideologi yang dipakai oleh negara republik Indonesia yang sangat beragam ini untuk mempersatukan bangsa. Pancasila pula yang mampu mengikat secara erat rakyat-rakyat Indonesia untuk melawan segala bentuk penjajahna yang dahulu pernah ada di Indonesia hingga Indonesia dpat merdeka hingga sekarang. Bukan hanya dalan meraih sebuah kemerdekaan saja bahkan setelah kemerdekaan pun Pancasila masih berdiri sebagai ideologi negara Indonesia dan mempersatukan negara Indonesia yang merdeka.
Paham Multikulturalisme yang sekarang banyak masuk kedalam sistem negara-negara yang ada di dunia salah satu Indonesia juga mendapat sambutan yang hangat masyarakat Indonesia. Ini dikarenakan paham multikulturalisme merupakan paham yang sangat pas dan cocok untuk bangsa Indonesia yang sangat kompleks yang banyak terdiri dari berbagai budaya yang ada. Akan tetapi, paham multikulturalisme ini bukan menjadi paham satu-satunya yang dipegang oleh bangsa Indoensia. Karena bangsa Indonesia mempunyai paham atau ideologi yang sudah dipakai beratsu tahun yaitu Pancasila.
 Pancasila yang merupakan ideologi atau dasar negara Indonesia ini sangat lah dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia. Seluruh paham atau apapun yang masuk ke Indonesia tidak akan terlewat oleh penyaringan oleh Pancasila sebagai ideologi negara. Begitu halnya dengan Multikulturalisme, yang juga tersaring oleh ideologi pancasila sehingga dapat diterima oleh bangsa Indonesia.
B.            Rumusan Masalah
Mengapa pemahaman ideologi Pancasila dalam mengahadapi Multikulturalisme penting bagi calon guru?


BAB II
IDEOLOGI PANCASILA MENGHADAPI MULTIKULTURALISME
A.           Pengertian ideologi Pancasila dan Cakupan ideologi Pancasila
Ideologi merupakan suatu aset negara yang sangat penting, ini dikarenakan ideologi merupakan sesuatu yang digunakan sebagai acuan untuk meraih sebuah tujuan dari sebuah negara. Ini berarti bahwa ideologi merupakan sebagai dasar bangsa untuk membangun sebuah negara. Istilah ideologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari kata ‘idea’ dan ‘logos’. Kata ‘idea’ yang berarti gagasan,konsep,pengertian dasar,cita-cita,dan buah pikiran. Sedangkan kata ‘logos’ berarti ilmu. Jadi kata ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai kehidupan baik politik, hukum, ekonomi, sosial, agama, dan lain-lainnya.
Sedangkan pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki sebuah arti. Ideologi pancasila adalah penjelmaan filsafat pancasila itu sendiri. Maka dapat kita ambil pengertian bahwa pancasila sebagai ideologi negara dalam arti cita-cita negara, atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat Indonesia pada hakikatnya merupakan asas kerohanian, yakni asas yang memiliki derajat tertinggi sebagi nilai hidup keangsaan dan kenegaraan.
Jadi pancasila merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena isi dari pancasila merupakan cita-cita yang ingin diraih oleh bangsa Indonesia. Ideologi pancasila ini merupakan ideologi yang dipakai oleh Indonesia. Sebagai sebuah ideologi pancasila juga memiliki sebuah cakupan. Seperti yang dijelaskna oleh de Tracy, menurutnya cakupan sebuah ideologi adalah “nilai, norma, falsafah, dan kepercayaan religius, sentimen, kaidah etis, pengetahuan, atau wawasan tentang dunia, etos dan semacamnya” (http://www.scribd.com/doc/86226531/BAYU-DOCUMEN ). Ini berarti bahwa ideologi mencakup seluruh nilai yang ada di negara tersebut dan ideologi pancasila mencakup seluruh lima asas yang ada di dalam pancasila tersebut dan penjabarannya luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
B.            Fungsi dan Tujuan Ideologi Pancasila
Segala hal yang ada didunia ini pasti memiliki sebuah fungsi dan juga tujuan yang sangat relefan. Sama halnya dengan ideologi yang dalam hal ini merupakan ideologi pancasila. Fungsi sebuah ideologi antara lain : sebagai cita-cita atau tujuan yang ingin di capai oleh suatu masyarakat, sebagai pemersatu masyarakat dan juga menjadi prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di dalammasyarakat, sebagai sarana memformulasi dan mengisi kehidupan manusia secara individual ( cahyono, 1986 ), sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua ( founding father ) ke generasi muda ( setiardja, 2001 ), sebagai kekuatan yang mampu memberi kekuatan dan motivasi individu, masyarakat, dan bangsa untuk menjalani dalam mencapai tujuan ( Hidayat, 2001 ). Sedangkan pancasila sebagai sebuah ideologi mempunyai fungsi antara lain : sebagai dasar negara RI, merupakan jiwa dan kepribadian bangsa, pandangan hidup atau falsafah hidup bangsa.
Selain fungsi sebuah ideologi juga memiliki sebuah tujuan. Tujuan merupakan hal yang ingin dicapai, ini sama halnya dengan sebuah cita-cita. Jadi tujuan dari ideologi pancasila sama halnya dengan cita-cita pancasila yakni mencerdaskan kehisupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial.
C.            Nilai-nilai Ideologi Pancasila
Nilai atau value memiliki arti harga, guna. Nilai pada hakikatnya merupakan sesuatu yang berharga atau berguna. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari nilai. Nilai akan selalu melekat pada setiap manusia disetiap bidang. Sama halnya di dalam sebauh ideologi pastilah ideologi pancasila tersebut memiliki sebuah nilai di dalam masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah ideologi pancasila merupakan nilai-nilai yang terjabaar dari isi dari pancasila tersbut, antara lain : nilai ketuahan, kemanusaiaan, persatuan, permusyawaratan, dan juga nilai keadilan. Itu merupakan nilai-nilai yang terandung dalam sebuah ideologi negara Indonesia ideologi Pancasila.
D.           Nilai-nilai multikulturalisme dalam ideologi Pancasila
Seperti yang dijelaskan diatas nilai merupakan suatu harga atau guna. Nilai merupakan sesuatu yang berharga atau berguna dalam kehidupan sehari-hari. Jadi setiap nilai sangat di perlukan dalam sebuah kehidupan manusia. Seperti pancasila, multikulturalisme juga mempunyai nilai-nilai yang sangat kental dalam pancasila antara lain : “ demokrasi, humanisme, atau menanamkan nilai-nilai keberagaman yang inklusif pada nilai keberagaman dalam memahami dan meghargai keberadaan para pemeluk agama dan kepercayaan lain” (http://ft.sunan-ampel.ac.id/publikasi/artikel/137-pendidikan-multikultural-upaya-membangun-keberagaman-inklusif-di-sekolah.html ). Nilai-nilai tersebut juga terdapat dalam nilai-nilai pancasila yang notabennya sebagai ideologi negara Indonesia.
E.            Implikasi nilai ideologi pancasila dalam menghadapi multikulturalisme
Multikulturalisme, saat ini merupakan sesuatu yang baru dalam kehidupan kita ini. Multikulturalisme merupakan suatu paham yang tidak membedabedakan semua yang ada di dunia ini. Sebuah paham yang saat ini banyak sekali beredar di negara-negara yang tidak hanya negara maju saja akan tetapi negara berkembang seperti Indonesia juga telah terkena wabahnya.
    Implikasi nilai-nilai ideologi Pancasila dalam menghadapi multikulturalisme antara lain : nilai ketuhanan, di dalam pancasila nilai ketuhanan merupakan nilai yang sangat penting karena merupakan nilai yang sangat   fundamental. Dalam multikulturalisme menghargai adanya pengakuan berdeba agama, dalam nilai ketuhanan ini juga Indonesia menghargai adanya perbedaan agam di Indonesia.
Nilai kemanusiaan, di dalam pancasila nilai kemanusiaan merupakan nilai yang di perhatikan pula, dalam nilai multikulturalisme nilai kemanusiaan sangat lah di junjung tinggi begitu juga di Indonesia. Selain itu nilai-nilai yang lainnya yang merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam multikulturalisme semua juga diimplementasikan oleh nilai-nilai yang ada di dalam pancasila sebagai ideologi negara Indonesia.








BAB III
BAGI CALON GURU PKn
A.           Kompetensi Guru PKn
Kompetensi guru yang dimaksud adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurangkurangnya meliputi: pemahaman wawasan (landasan kependidikan), pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum atau silabus.
Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, arif dan bijaksana.
Kompetensi sosial merupakan kemampuan Guru sebagai bagian dari Masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk: a). berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun, b). menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, c). bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik.
Kompetensi profesional  merupakan kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan.
B.            Selintas Kurikulum PKn di SMA/SMK
Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan tantangan yang akan dihadapi oleh anak bangsa baik pasa masa kini maupun masa yang akan datang. Kajian kebijakan kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bertujuan untuk memberikan masukan kepada BSNP terkait dengan penyempurnaan dokumen standar isi dan pelaksanaannnya serta pengembangan kurikulum PKn di masa depan. Naskah akademik kurikulum tersusun berdasarkan hasil sintesis dari rangkaian kegiatan yang meliputi penyusunan desain untuk menetapkan fokus kajian, kajian dokumen Standar Isi, kajian pelaksanaan standar isi, diskusi hasil kajian dokumen standar isi, diskusi hasil kajian pelaksanaan stadar isi, studi dokumentasi standar isi, analisis data hasil kajian, penyusunan hasil kajian, presentasi hasil kajian, dan penyusunan laporan.





BAB IV
PENTINGNYA PEMAHAMAN IDEOLOGI PANCASILA DALAM MENGHADAPI MULTIKULTURALISME BAGI CALON GURU PKn
Pancasila merupakan ideologi dari sebuah bangsa dan negara Indonesia. Ideologi pancasila merupakan ideologi terbuka yang mampu merubah nilai-nilai instrumentnya dalam menghadapi jaman yang ia lalui. Perubahan jaman seperti multikulturalisme merupakan sebuah pemahaman dimana semua yang ada didunia ini adalah sama tanpa ada perbedaan yang menyertainya. Dalam ideologi pancasila nilai multikulturalisme ini sejati dengan apa yang ada didalam sebuah pancasila yang mempersatukan nilai-nilai budaya indonesia yang bebeda sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dalam NKRI.
Ini sangatlah penting bagi seorang guru PKn untuk memahami pancasila sebagai ideologi negara dalam menghadapi sebuah multikulturalisme yang ada di dunia sekarang ini. Ini dikarenakan bahwasannya sekarang ini  paham multikulturalisme juga memiliki perbedaan-perbedaan yang sangat banyak dengan pancasila. Inilah fungsi guru untuk menjelaskan pada murid-muridnya agar para muridnya tidak salah paham dengan apa yang ada dalam multikulturalisme dan pancasila. Sehingga pelestarian budaya Indonesia dapat terjalin dengan baik sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh sebuah peraturan yang disebut pancasila.



BAB V
KESIMPULAN
Sebagai seorang calon guru PKn penting sekali memahami ideologi pancasila dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Karena ideologi pancasila yang sekarang ini banyak menghadapi sebuah tantangan jaman yakni paham multikulturalisme. Paham ini samar-samar hampir sama dengan nilai multkulturalisme karenanya seorang guru wajib mengetahui dan memahami ideologi pancasila dalam menghadapi multikulturalisme sebagai tuntunan yang ada di dalam kurikulum PKn di SMA sekaligus untuk memberikan pemahaman bagi para siswa tentang ideologi pancasila dalam mengahadapi multikulturalisme dan supaya sisiwa dapat menghadapi multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari.
 

Tweeter