Pages

Rabu, 29 Januari 2014

Ideologi Pluralisme

Ideologi Pluralisme
Pengertian Pluralisme
Secara sederhana pluralisme dapat diartikan sebagai paham yang mentoleransi adanya keragaman pemikiran, peradaban, agama, dan budaya. Bukan hanya menoleransi adanya keragaman pemahaman tersebut, tetapi bahkan mengakui kebenaran masing-masing pemahaman, setidaknya menurut logika para pengikutnya.
Sejerah Pluralisme
Paham ini muncul akibat reaksi dari tumbuhnya klaim kebenaran oleh masing-masing kelompok terhadap pemikirannya sendiri. Persoalan klaim kebenaran inilah yang dianggap sebagai pemicu lahirnya radikalisasi agama, perang dan penindasan atas nama agama. Konflik horisantal antar pemeluk agama hanya akan selesai jika masing-masing agama tidak menganggap bahwa ajaran agama meraka yang paling benar.
Tujuan Pluralisme
Tujuan akhir dari gerakan pluralisme ; untuk menghilangkan keyakinan akan klaim kebenaran agama dan paham yang dianut, sedangkan yang lain salah.
Teori atau ajaran Pluralisme
Point utama dari teori pluralist menjelaskan bahwa Negara bukanlah sebuah asosiasi individual. Figgis menyatakan masyarakat bukanlah individual tumpukan pasir yang berelasi hanya melalui Negara, akan tetapi sebuah pendakian hirarki suatu kelompok hingga terbentuk.Teori pluralisme agama Hick bermula dari pandangannya terhadap globalisasi.
Tokoh Pluralisme
Tokoh pluralisme adalah GUS DUR, Romo Mangunwijaya Pr, Bu Gedong, Frans Seda
 keterkaitan dengan ideologi lain.
Pada dasarnya pluralisme memiliki arti antropologis, religius dan theologis, ketiganya saling terkait. Agama dari satu sudut pandang adalah suatu aspek kebudayaan. Namun kebudayaan itu bukanlah keseluruhan agama. Karena agama dapat bersifat multikultural seperti agama Kristen. Sekalipun demikian, umat dari pelbagaia agama dapat mengambil bagian dalam kebudayaan yang sama,berhubungan dengan ideologi islam.
Perkembangan ideologi pluralisme
Dengan teori Hick ini maka terjadilah perubahan besar dalam semua agama. Islam misalnya, yang sebelumnya merupakan satu-satunya jalan keselamatan yang absolute, telah mengalami perubahan yang sangat besar menjadi hanya satu dari sekian banyak jalan-jalan keselamatan yang ada.Teori Hick ini menurut Anis Malik Thoha sebetulnya sangatlah lemah. Sebab jika Hick mengatakan bahwa Tuhan yang diyakini umat Islam dan Tuhan yang diyakini pemeluk agama lain adalah sama relatifnya karena merupakan respon yang berbeda-beda terhadap The Real, maka siapakah yang menentukan bahwa Tuhan-tuhan itu relative?. Jika yang menentukan itu adalah Hick sendiri, bukankah pemikiran Hick itu juga adalah relative?. 

1 komentar:

 

Tweeter